Sample dalam sebuah penelitian dianggap sebagai bagian yang merepresentatifkan populasinya. Dengan demikian, dapat dikatakan penelitian terhadap sejumlah sample sama dengan melakukan penelitian dengan populasi yang dituju.
Sample sendiri dikatakan dapat merepresentatifkan populasi apabila ideal dengan jumlah populasi, dalam artian tidak terlalu sedikit dari populasi atau tidak terlalu banyak. Untuk menentukkannya, maka ada beberapa pakar yang menyatakan pendapatnya mengenai jumlah sample terhadap populasinya. seperti demikian :
Gay
dan Diehl (1992)
Gay dan Diehl (1992) berpendapat bahwa sampel haruslah
sebesar-besarnya. Pendapat Gay dan Diehl (1992) ini mengasumsikan bahwa semakin
banyak sampel yang diambil maka akan semakin representatif dan hasilnya dapat
digenelisir. Namun ukuran sampel yang diterima akan sangat bergantung pada
jenis penelitiannya.
1.
Jika penelitiannya
bersifat deskriptf, maka sampel minimunya adalah 10% dari populasi,
2.
Jika penelitianya
korelasional, sampel minimunya adalah 30 subjek,
3.
Apabila penelitian
kausal perbandingan, sampelnya sebanyak 30 subjek per group,
4. Apabila
penelitian eksperimental, sampel minimumnya adalah 15 subjek per group.
Roscoe
(1975)
1.
Ukuran sampel lebih
dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian,
2.
Jika sampel dipecah
ke dalam subsampel (pria/wanita, junior/senior, dan sebagainya), ukuran sampel
minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat,
3.
Dalam penelitian
mutivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran sampel sebaiknya 10x
lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian ,
4. Untuk
penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen yang ketat,
penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10
sampai dengan 20.
Frankel dan Wallen (1993)
Frankel
dan Wallen (1993:92) menyarankan besar sampel minimum untuk :
1.
Penelitian
deskriptif sebanyak 100
2.
Penelitian
korelasional sebanyak 50
3.
Penelitian
kausal-perbandingan sebanyak 30/group
4. Penelitian
eksperimental sebanyak 30/15 per group
Malhotra (1993)
Malhotra
(1993) memberikan panduan ukuran sampel yang diambil dapat ditentukan dengan
cara mengalikan jumlah variabel dengan 5, atau 5x jumlah variabel. Dengan demikian jika jumlah variabel
yang diamati berjumlah 20, maka sampel minimalnya adalah 5 x 20 = 100.
Slovin (1960)
Slovin
(1960) menentukan ukuran sampel suatu populasi dengan formula:
n
= N/N(d)2 + 1
keterangan
:
n
= sampel
N
= populasi
d
= nilai presisi 95% atau sig. = 0,05.
Misalnya,
jumlah populasi adalah 125, dan tingkat kesalahan yang dikehendaki adalah 5%,
maka jumlah sampel yang digunakan adalah :
N
= 125 / 125 (0,05)2 + 1 = 95,23, dibulatkan 95
Cohen Manion dan Morrison (2007)
cara menggunakannya, misalnya
seorang peneliti menemukan bahwa populasi target penelitiannya berjumlah 7.500
orang. Taraf Keyakinan penelitian yang diterapkan adalah 95% dengan alpha
0,01. Dengan demikian sampel penelitian yang harus diambil adalah 934.
Semakin tinggi taraf keyakinan maka
semakin tinggi pula sampel yang harus diambil.Demikian Cara Menentukan Ukuran Sample Pada SPSS, Semoga Bermanfaat
Tidak ada komentar: