Rabu, 03 Januari 2018

Cara Menentukan Ukuran Sample Pada SPSS

Cara Menentukan Ukuran Sample Pada SPSS - Sample merupakan  bagian dari populasi yang membawa karakteristik dari populasinya. Adanya sample dalam penelitian sendiri dikarenakan keterbatasan anggaran dan waktu yang dimiliki oleh peneliti. 


Cara Menentukan Ukuran Sample Pada SPSS

Sample dalam sebuah penelitian dianggap sebagai bagian yang merepresentatifkan populasinya. Dengan demikian, dapat dikatakan penelitian terhadap sejumlah sample sama dengan melakukan penelitian dengan populasi yang dituju. 

Sample sendiri dikatakan dapat merepresentatifkan populasi apabila ideal dengan jumlah populasi, dalam artian tidak terlalu sedikit dari populasi atau tidak terlalu banyak. Untuk menentukkannya, maka ada beberapa pakar yang menyatakan pendapatnya mengenai jumlah sample terhadap populasinya. seperti demikian :

Gay dan Diehl (1992)
Gay dan Diehl (1992) berpendapat bahwa sampel haruslah sebesar-besarnya. Pendapat Gay dan Diehl (1992) ini mengasumsikan bahwa semakin banyak sampel yang diambil maka akan semakin representatif dan hasilnya dapat digenelisir. Namun ukuran sampel yang diterima akan sangat bergantung pada jenis penelitiannya.
1.       Jika penelitiannya bersifat deskriptf, maka sampel minimunya adalah 10% dari populasi,
2.       Jika penelitianya korelasional, sampel minimunya adalah 30 subjek,
3.       Apabila penelitian kausal perbandingan, sampelnya sebanyak 30 subjek per group,
4.       Apabila penelitian eksperimental, sampel minimumnya adalah 15 subjek per group.
Roscoe (1975)
1.       Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian,
2.       Jika sampel dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita, junior/senior, dan sebagainya), ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat,
3.       Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran sampel sebaiknya 10x lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian ,
4.      Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen yang ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10 sampai dengan 20.
Frankel dan Wallen (1993)
Frankel dan Wallen (1993:92) menyarankan besar sampel minimum untuk :
1.       Penelitian deskriptif sebanyak 100
2.       Penelitian korelasional sebanyak 50
3.       Penelitian kausal-perbandingan sebanyak 30/group
4.      Penelitian eksperimental sebanyak 30/15 per group
Malhotra (1993)
Malhotra (1993) memberikan panduan ukuran sampel yang diambil dapat ditentukan dengan cara mengalikan jumlah variabel dengan 5, atau 5x jumlah variabel. Dengan demikian jika jumlah variabel yang diamati berjumlah 20, maka sampel minimalnya adalah 5 x 20 = 100.
Slovin (1960)
Slovin (1960) menentukan ukuran sampel suatu populasi dengan formula:
n = N/N(d)2 + 1
keterangan :
n = sampel
N = populasi
d = nilai presisi 95% atau sig. = 0,05.
Misalnya, jumlah populasi adalah 125, dan tingkat kesalahan yang dikehendaki adalah 5%, maka jumlah sampel yang digunakan adalah :
N = 125 / 125 (0,05)2 + 1 = 95,23, dibulatkan 95

Cohen Manion dan Morrison (2007)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-FczwiYODJ7kawbEJQTbQ9n0lm3yl8R5NeU9L-Ih_MQSRo41zO5JhHX4iFgxjbPJpOC14_iOD2FLOpmSr_NbXlZWbKC1OVOl9WtRVtIsO8Bfv_ng2yWPPIRaJIkmocgecgZDwtfYWDVU/s1600/tabel_cohen_manion_morrison.JPG
cara menggunakannya, misalnya seorang peneliti menemukan bahwa populasi target penelitiannya berjumlah 7.500 orang. Taraf Keyakinan penelitian yang diterapkan  adalah 95% dengan alpha 0,01. Dengan demikian sampel penelitian yang harus diambil adalah 934.
Semakin tinggi taraf keyakinan maka semakin tinggi pula sampel yang harus diambil.

Demikian Cara Menentukan Ukuran Sample Pada SPSS, Semoga Bermanfaat

Tidak ada komentar: